NAIJASPORTNEWS — Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa trofi Piala Dunia Antarklub yang sempat dipamerkan di Oval Office akan tetap berada di sana secara permanen. Menurutnya, FIFA telah membuat duplikat trofi yang kemudian diserahkan kepada Chelsea setelah kemenangan mereka.
Trump hadir dalam final turnamen bersama anggota kabinetnya dan presiden FIFA Gianni Infantino. Keduanya bahkan ikut menyerahkan trofi secara langsung kepada kapten Chelsea, Reece James. Namun, momen itu diwarnai kebingungan di kalangan pemain Chelsea dan ekspresi enggan dari Infantino.
Dalam wawancara dengan DAZN, Trump berkata, “Saya tanya, kapan kalian mau ambil trofinya? Mereka bilang, ‘Kami tidak akan ambil. Anda bisa menyimpannya selamanya di Oval Office. Kami membuat yang baru.’”
FIFA Belum Beri Penjelasan Soal Duplikat Trofi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5282098/original/042620000_1752462523-donald_trump_chelsea_juara_cwc_1.jpg)
Klaim Trump menimbulkan tanda tanya soal keaslian trofi yang kini disimpan di Oval Office dan yang diterima Chelsea. Hingga saat ini, FIFA belum memberikan klarifikasi resmi mengenai perbedaan antara keduanya, jika memang ada.
Kontroversi ini menambah daftar panjang keterlibatan Trump dengan FIFA sepanjang masa jabatan keduanya. Sebelumnya, Infantino sempat memamerkan trofi Club World Cup dalam kunjungan ke Oval Office pada bulan Maret, dan sejak itu trofi tersebut tetap berada di sana.
Sikap Trump yang tetap berada di posisi utama saat seremonial penyerahan trofi juga menjadi sorotan, terutama karena dianggap menyampingkan peran para pemain dan pelatih Chelsea dalam momen penting tersebut.
Komentar Politik hingga Dekrit Sepak Bola
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5281984/original/061354500_1752455930-chelsea_1.jpg)
Dalam wawancara yang sama, Trump menyampaikan wacana untuk menerbitkan perintah eksekutif agar istilah ‘soccer’ diganti menjadi ‘football’ di Amerika Serikat. Ia juga mengklaim bahwa pemimpin dunia menyebut AS sebagai “negara paling hot di dunia” dari segi ekonomi dan geopolitik.
“Ini soal persatuan,” kata Trump soal peran FIFA dalam membawa Club World Cup dan Piala Dunia ke AS. “Ini tentang semua negara saling bertemu dan banyak cinta antarnegara.”
Namun, rencana penyelenggaraan Piala Dunia 2026 di AS mengalami kendala akibat kebijakan administrasi Trump, termasuk larangan perjalanan bagi sejumlah negara, ancaman razia imigrasi di stadion, dan waktu tunggu visa yang panjang meski pengecualian diberlakukan bagi atlet dan ofisial.