NAIJASPORTNEWS — Jakarta – Luka Modric resmi menutup lembaran panjang kariernya bersama Real Madrid. Ia meninggalkan klub setelah 13 tahun penuh kenangan dan prestasi luar biasa.
Gelandang asal Kroasia tersebut dikenal sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah klub. Bersama Los Blancos, ia telah meraih segalanya: trofi, cinta dari para penggemar, dan warisan yang abadi.
Setelah mengucapkan salam perpisahan kepada para madridista, Modric akan memulai babak baru dalam kariernya. Ia kini resmi bergabung dengan AC Milan dan akan memperkuat klub Serie A itu mulai musim depan.
Perpisahan ini bukan sekadar soal kepindahan klub. Ini adalah akhir dari sebuah era gemilang, sekaligus awal dari tantangan baru yang tetap membawa nama besar Modric.
Perasaan Emosional Modric
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4212673/original/086333800_1667421899-Real_Madrid.jpg)
Perpisahan ini bukan hal yang mudah bagi Luka Modric. Ia mengakui bahwa ada emosi yang bercampur saat harus mengucapkan selamat tinggal.
“Sulit untuk diungkapkan, tapi rasanya campur aduk. Sebuah periode yang tak terlupakan, penuh kejayaan dan kemenangan, kini telah berakhir,” kata Modric kepada Realmadrid TV.
“Apa yang saya alami membuat saya merasa sangat bahagia. Mengenang semua yang telah saya capai di sini adalah sesuatu yang sangat membanggakan, meskipun kini telah sampai di penghujungnya. Di Real Madrid, saya tumbuh sebagai pemain dan sebagai pribadi.
“Real Madrid telah memberikan segalanya dalam hidup saya di dunia sepak bola, dan untuk itu saya akan selalu bersyukur seumur hidup saya. Saya akan selalu menjadi seorang madridista.”
Perjalanan Karier yang Panjang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5231779/original/031831400_1748157912-AP25144606117764.jpg)
Modric menggambarkan perjalanan kariernya sebagai sesuatu yang panjang, namun tak tergantikan. Ia merasa telah mengalami pertumbuhan besar sebagai pribadi dan pesepak bola.
“Ini adalah perjalanan yang panjang, tapi tak terlupakan. Saya berkembang banyak, baik sebagai pemain maupun sebagai pribadi,” lanjutnya.
“Saya merasa punya rumah kedua, karena Madrid dan Spanyol seperti rumah saya yang lain. Saya sangat bahagia, dan saya yakin seiring waktu saya akan semakin menyadari apa yang telah saya capai, karena saya butuh waktu untuk meresapi semua emosi dan pencapaian saya di sini.”
Statistik yang Menjadi Warisan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1384474/original/082804200_1477386547-000_DV1878816.jpg)
Modric menjadi pemain dengan jumlah gelar terbanyak dalam sejarah Real Madrid dengan koleksi 28 trofi. Ia bangga saat mendengar ulang pencapaian luar biasa yang ia torehkan.
“Mendengar statistik saya membuat saya merasa bangga dan bahagia atas apa yang telah saya capai di sini,” ungkapnya.
“Menjadi pemain dengan jumlah gelar terbanyak di klub terbesar dalam sejarah sepak bola adalah sesuatu yang luar biasa. Tapi bukan hanya itu. Ada hal lain juga, seperti kasih sayang dari para penggemar. Saya selalu mengingat itu karena itu adalah sesuatu yang tak bisa diambil dari diri saya.
“Anda tidak bisa membohongi orang-orang, dan mereka tidak akan mencintai Anda hanya karena Anda bermain untuk Real Madrid. Namun, kasih sayang yang mereka berikan sungguh luar biasa — lebih dari yang pernah saya bayangkan.”